Program Pengembangan dan Penguatan Sosial Ekonomi Masyarakat

 

Program Pengembangan dan Penguatan Sosial Ekonomi Masyarakat untuk Mendukung Pengelolaan Biodiversity Ekosistem Mangrove

Pengembangan sosial ekonomi masyarakat untuk mendukung pengelolaan biodiversity dilakukan melalui pengembangan sistem yang memungkinkan masyarakat/stakeholder turut terlibat dalam upaya pencegahan atas rusaknya ekosistem mangrove, dan sekaligus mendorong supaya masyarakat/stakeholder ikut serta dalam upaya perlindungan dengan mendorong upaya mandiri dalam rehabilitasi dan pelestarian ekosistem, serta pengembangan pendapatan alternatif masyarakat setempat.

Strategi ini berkaitan dengan pengembangan komunitas di sekitar kawasan, agar dapat hidup berdampingan dengan lingkungan dikawasan. Kunci dari strategi pengembangan sosekbud di sekitar kawasan adalah peningkatan kesadaran dan kesejehteraan sosial ekonomi, serta pemberdayaan masyarakat. Oleh sebab itu program yang perlu dikembangkan antara lain, yaitu:

1. Capacity building (peningkatan kapasitas) masyarakat lokal dalam upaya pengelolaan ekosistem mangrove.

Kualitas SDM menjadi kunci atas suksesnya upaya pengelolaan ekosistem. Sasarannya adalah agar masyarakat sadar dan mau melakukan sesuatu hal yang positif serta bisa dan mampu melakukan sendiri. Untuk itu masyarakat harus diberi tahu melalui penyuluhan baik melalui kampanye, ceramah, melalui lembaga kegamaan dan didorong juga supaya memiliki kemampuan untuk menjalankan melalui pelatihan, praktik, dan studi banding.

Selain ltu dalam peningkatan kualitas SDM ini juga perlu menjalankan strategi mendidik sejak dini, dengan mengikut sertakan anak-anak sejak dini, sehingga dasar-dasar konservasi sudah tertanamkan sejak dini.

2. ldentifikasi dan pengembangan mata pencaharian alternatif potensial bagi masyarakat setempat berbasis keberlanjutan ekosistem mangrove

Pengembangan mata pencaharian alternatif potensial masyarakat di sekitar kawasan pada intinya mendorong tumbuh kembangnya aktifitas ekonomi di sekitar kawasan yang dihasilkan dari pengembangan dan pemanfaatan ekosistem secara berkelanjutan, sehingga keberadaan ekosistem tersebut dirasakan manfaatnya bagi kesejahteraan social ekonomi masyarakat di sekitar kawasan.

ldentifikasi dan pengembangan mata pencaharian alternatif potensial masyarakat dllaksanakan dengan memanfaatkan dan mendayagunakan potensi kawasan sebesar- besarnya untuk kesejahteraan masyarakat, antara lain seperti:

Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif Non-Perikanan

  1. Pengembangan mata pencaharian alternatif non-perikanan sangat perlu untuk mendukung pengelolaan biodiversity ekosistem mangrove di kawasan, kegiatan yang terkait dengan pengembangan ekowisata cukup potensial untuk dikembangkan, seperti pengembangandan pengelolaan home stay, restoran, keterampilan dalam pembuatan cindera mata (souvenir), rental perahu dan penyediaan jasa-jasa wisata lainnya (pemandu wisata,dll). Kegiatan lainnya seperti pengembangan pengolahan produk-produk yang berbahan baku dari komoditas setempat, seperti pengembangan siroup, permen dan kue yang berbahan baku buah mangrove.
  2. Pengembangan Kegiatan Budidaya lkan dengan pola silvofishery

Pengembangankegiatan budidaya ikan dengan pola silvofishery sekaligus dapat seiring dengan kegiatan rehabilitasi.

3. Pelibatan aktif dan pemberdayaan masyarakat lokal dalam kegiatan pengelolaan biodiversity

Masyarakat Kampung Laut adalah para pemukim di lokasi yang semi terisolir yang menggantungkan hidupnya sebagian atau seluruhnya, pada sumberdaya yang ada di sekitarnya. Keberhasilan pengelolaan sangat bergantung pada seberapa besar masyarakat merasa diajak turut serta dan dibantu. Salama masyarakat setempat masih dianggap hanya sebagai obyek pengelolaan, akan sulit terjalin kerja sama, koordinasi dan komunikasi seperti yang diharapkan.

Selain itu kemampuan pengelola kawasan (Pemerintah Kabupaten) dalam mendorong masyarakat untuk aktif terlibat dan sekaligus menjalin kerjasama semua pihak terutama secara vertikal (pemerintah privinsi dan pusat) ataupun secara horizontal (pengusaha, swasta dan masyarakat) menjadi kunci keberhasilan dalam pemberdayaan masyarakat.

Untuk mewujudkan pola pengelolaan secara efisien dan efektif, pengelola kawasan ekosistem mangrove di kawasan dituntut sekaligus dapat berperan dalam pengembangan masyarakat setempat sebagai pelaku utama. Upaya pelibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan ekosistem dimulai sejak perencanaan program, implementasi, perawatan, monitoring dan pengawasan.

Dalam pemberdayaan masyarakat hal yang penting adanya fasilitas atau pendampingan yang terus-menerus dari pihak luar yang independent, aktif, dan memiliki kemampuan teknis. Dengan adanya pendampingan, masyarakat local akan terbantu dan merasa dibersamai, sehingga kepercayaan dirinya akan muncul, selai itu juga terdapat tempt untuk bertanya jika mengalami kesulitan dan masalah. Skeberadaan fasilitator yang netral dapat menjadi jalan komunikasi dan penengah para pihak jika terjadi konflik.

Matriks Program Pengembangan dan Penguatan Sosial Ekonomi Masyarakat Untuk Mendukung Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Ekosistem Mangrove

ProgramKegiatanSub KegiatanLokasi ProgramPelaksana dan MitraTahun
12345
Program Pengembangan dan Penguatan Sosial Ekonomi Masyarakat untuk Mendukung Pengelolaan Biodiversity Ekosistem MangroveCapacity Building (Peningkatan kapasitas) masyarakat lokal dalam upaya pengelolaan ekosistem mangrove- Pelatihan metode / teknik rehabilitasi ekosistem mangroveKampung Laut/CilacapPT. Pertamina RU IV Mitra kerja : 1. Masyarakat 2. Dinas Perikanan Kab. Cilacap 3. KPHK Cilacap 4. BLH Daerah Cilacap 5. BPH Wil. VI 6. Perum Perhutani 7. NGO 8. Perguruan Tinggi
- Penyuluhan kepada masyarakat tentang arti penting rehabilitasi ekosistem mangrove
- Study banding atau kunjungan kawasan rehabilitasi kawasan ekosistem mangrove yang telah dikelola dengan baik
- Pelatihan monitoring dan pengawasan mangrove
- Pendidikan lingkungan untuk pimpinan/tokoh masyarakat/pemuda/anak-anak
Identifikasi dan pengembangan mata pencaharian alternatif potensial bagi masyarakat setempat berbasis berkelanjutan ekosistem mangrove- Studi identifikasi dan pengembangan mata pencaharian alternatif potensial bagi masyarakat setempat berbasis berkelanjutan ekosistem mangroveKampung LautPT. Pertamina RU IV Mitra kerja : 1. Masyarakat 2. Dinas Perikanan Kab. Cilacap 3. KPHK Cilacap 4. BLH Daerah Cilacap 5. BPH Wil. VI 6. Perum Perhutani 7. NGO 8. Perguruan Tinggi
- Pelatihan teknis pengembangan mata pencaharian alternatif masyarakat dan pelatihan manajemen pengelolaan usaha. Contoh : pelatihan teknis budidaya ikan yang ramah dan selaras dengan lingkungan, pelatihan pengembangan produk-produk olahan yang berbahan baku buah mangrove.
- Pembentukan dan pembinaaan lembaga/kelompok usaha masyarakat, sekaligus memberikan bantuan modal usaha.
Perlibatan aktif danpemberdayaan masyarakat lokal dalam kegiatan pengelolaan biodiversity- Perlibatan masyarakat dan instansi terkait dalam kegiatan rehabilitasi ekosistem mangroveKampung LautPT. Pertamina RU IV Mitra kerja : 1. Masyarakat 2. Dinas Perikanan Kab. Cilacap 3. KPHK Cilacap 4. BLH Daerah Cilacap 5. BPH Wil. VI 6. Perum Perhutani 7. NGO 8. Perguruan Tinggi
- Memfasilitasi pendampingan aktif secara berkelanjutan kepada masyarakat lokal terkait pengelolan biodiversity ekosistem mangrove